vape vs rokok

Pengguna rokok elektrik atau vape hingga saat ini terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), pengguna vape telah mencapai 2,2 juta orang.

Banyak orang yang berbondong-bondong beralih dari rokok konvensional menjadi rokok elektrik. Alasannya bermacam-macam. ada yang berkata bahwa vape ‘lebih sehat’ dibandingkan dengan rokok biasa. Lalu, mengkonsumsi vape lebih irit dibanding dengan menghisap rokok biasa. Apakah benar? Yuk Simka penjelasan di bawah ini!

vape

Liquid merupakan salah satu bahan utama dari vape hadir dengan berbagai macam rasa yang terasa menyenangkan di mulut. Nikotin yang terdapat dalam liquid membuat seseorang tidak bisa berhenti mengonsumsi rokok, sehingga jumlah konsumsi tentu terus semakin meningkat.

Andai rokok elektrik dianggap aman atau lebih sehat karena tidak terdapat tar dan hanya mengandung nikotin, efek ketagihan tetap ada di sana. Perokok mungkin terbebas dari rokok konvensional, tetapi mereka akan terperangkap dalam candu rokok elektrik. Terlebih, meskipun vape menghilangkan proses pembakaran (combustion) dalam menyalurkan nikotin hingga membuat produk sampingan kimia (chemical by-product) seperti tar, asap, abu, hingga tujuh puluh ribu zat kimia lain dari rokok konvensional tidak muncul, namun produk sampingan kimia juga muncul.

Liquid vape sebenarnya dapat menimbulkan luka pada paru. Mengutip pernyataan Central of Disease Control (CDC), bahwa terdapat 2800 pengguna vape mengalami kecelakan atau kecacatan pada paru-paru, 68 diantaranya menimbulkan kematian. “karena alat vape dimodifikasi, sehingga di dalamnya ada liquid berbahaya yang dapat menimbulkan luka pada permukaan paru-paru

Apakah benar vape lebih irit dari rokok biasa?

bahaya vape

Sepertinya, kebanyakan para pengguna vape juga malah selalu menyediakan sebungkus rokok, selain rokok elektrik yang mereka miliki. Mari kita sama-sama tinjau, apakah vape benar-benar ramah dari sisi ekonomi.

Sebenarnya tidak ada angka pasti berapa batang per orang menghabiskan rokok setiap harinya. Namun jika mengacu pada data Riskesdas 2013 sebelumnya, rata-rata konsumsi rokok orang di atas usia 10 tahun adalah 12 batang per harinya atau sekitar 1 bungkus.

Sedangkan untuk rokok elektrik, konsumsinya dapat diukur dari seberapa banyak seseorang membeli liquid. Berdasarkan informasi yang didapatkan tim Lifepal, rata-rata konsumsi liquid per bulannya adalah 1 botol berukuran 60 mililiter.

Ada juga, nih, pods vape yang belakangan ini banyak digunakan sebagai alternatif lainnya. Ada 3 komponen utama dalam produk ini yakni pods-nya itu sendiri, cartridge dan liquid. Cartridge sendiri harus diganti setiap 2 minggu sekali.

Jika dihitung-hitung, penggunaan vape memang lebih irit daripada rokok konvesional. Namun, jangan karena lebih irit kamu tergiur untuk pindah, ya! Karena jika dilihat dari sisi bahaya, vape dan rokok sama-sama tidak baik untuk kesehatan.