Hai #JBBInsider, gimana kehidupan ngonten kalian? Kali ini #JBBTeam mau sharing tentang menjadi content creator nih. Buat kalian yang baru mau jadi content creator, simak yuk!

Kesalahan 1: Menciptakan Apa yang Kita Inginkan, Bukan Yang Dibutuhkan Orang-orang

Di awal-awal mencoba menjadi content creator, mungkin banyak dari kita hanya berfokus pada apa yang ingin kita buat dan langsung mencoba memengaruhi banyak orang dengan pemikiran kita. Kita mungkin melewatkan pentingnya audiens yang kelak menjadi pasar dari konten yang kita buat. Kita sama sekali tidak memedulikan apa yang mereka ingin sampaikan karena terfokus pada apa yang ingin kita sampaikan. Hal ini akan berakibat pada rusaknya engagement dengan pengikut kita dan malah justru merusak pesan yang ingin kita sampaikan. Untuk membuat konten yang benar-benar menarik, kita perlu memahami orang-orang yang ingin dijangkau dan apa yang mereka butuhkan. Mulailah dengan membuat konten dengan mengidentifikasi atribut demografis dan psikografis dari orang-orang yang menjadi target kita.

Kesalahan 2: Tidak Memiliki Keterampilan yang Diperlukan

Kita tentu saja percaya pada eksperimen, pengambilan risiko, dan pendekatan improve-as-you-go untuk pembuatan konten karena kita tahu bahwa semua orang bisa berhasil dengan banyak mencoba. Namun, ada beberapa jenis konten yang sulit untuk dicoba jika kita benar-benar tidak tahu apa yang kita lakukan (misalnya, desain interaktif, grafik gerak, produksi video). Meskipun bermanfaat untuk dipelajari dan diperluas, terkadang menangani jenis pembuatan konten ini sebagai pemula sejati justru membuang-buang uang, waktu, dan sumber daya. Oleh karenanya, membuat tim untuk dapat saling melengkapi bisa menjadi pilihan solusi ketika kita kekurangan keterampilan tertentu.

Kesalahan 3: Menunda memikirkan media

Banyak dari kita tidak memikirkan secara matang media apa yang akan diciptakan untuk menyampaikan konten yang sudah kita buat. Baik itu media untuk menyampaikan (video, foto, atau audio) ataupun media untuk menyebarkan (platform seperti instagram, twitter, tiktok, dll.). Lebih buruknya lagi adalah ketika kita memutuskannya dengan asal tanpa pertimbangan yang matang. Contohnya adalah kita terburu-buru membuat sebuah infografis dari data yang sudah dikumpulkan, namun ternyata di luar sana orang-orang lebih berminat untuk melihat video dibandingkan gambar. Tentunya hal ini menjadi kesalahan yang perlu diperhatikan. Seharusnya, dari awal kita juga sudah memikirkan rencana tentang media yang akan digunakan. Misalnya, kita ingin menjadi pembuat konten video di tiktok karena itu sedang tren dan kemampuan membuat video adalah kelebihan kita.

Yuk simak artikel lain tentang content creator!